Home »
Trending »
Hanya Satu Permintaan Istri Martua Sigalingging kepada Jenderal Tito Ini Bikin Haru
Wednesday, June 28, 2017
Mianna Manalu, istri Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging bermohon kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian agar putra ketiganya bisa lulus jadi Polisi.
"Saya mohonlah sama Pak Kapolri, permintaanku cuma satu anak ketiga kami si James bisa lulus jadi polisi," ujarnya di acara pemakaman suaminya, di Desa Sukaramai, Air Putih, Batubara, Selasa (27/6/2017).
Usai menyampaikan permohonan tersebut kepada wartawan, ia kemudian perlihatkan James.
Di hadapan James disampaikannya bahwa putranya bercita-cita jadi Polisi.
Ia menceritakan, setamat SMA, James pernah ikut seleksi bintara Polri namun, gagal karena itu, dia berharap pada seleksi Polisi ke depannya, James bisa lulus.
"Ia (James) pengin kali jadi polisi, sudah ikut tes namun gagal. Pada malam sebelum kejadian ada firasat tidak enak. Saya sulit tidur kepikiran sama suami," katanya.
Setelah itu, pada Minggu (25/6/2017), pukul 06.00 WIB, ada keluarga yang datang ke rumah.
Kala itu, disampaikan bahwa suami meninggal dunia diserang teroris.
Menurutnya, para teroris harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya agar perilaku serupa enggak kembali terjadi di Kota Medan.
"Semasa hidup dia (Ipda Martua Sigalingging) selalu ingatkan saya untuk perjuangkan sekolah anak-anak. Kepentingan anak harus diutamakan," ujarnya.
Sebelumnya, komplotan terduga teroris jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pos piket penjagaan Pintu 3 (pintu keluar) Markas Polda Sumut di Jalan Sisingamangaraja KM 10,5 No 60 Kota Medan.
Dua orang pelaku masuk ke Mapolda melompati tembok dan menyerang anggota jaga bernama Aiptu Martua Sigalinging. Martua yang tengah istirahat di dalam pos, mengalami luka tikam dan lehernya digorok.
Penyerangan tersebut diketahui Brigadir Erbi Ginting, yang sedang patroli di sekitar Mapolda Sumut. Brigadir Erbi Ginting memergoki dua orang laki-laki tidak dikenal kemudian menegur kedua orang tersebut.
Namun pelaku justru menyerang Brigadir Ginting sehingga ia berteriak meminta tolong kepada piket Brimob yang berada di penjagaan pintu masuk (pintu 1) Mapolda Sumut.
Petugas melumpuhkan kedua pelaku, yakni Syawaluddin Pakpahan (43 tahun), warga Jalan Pelajar Ujung Gang Kecil No. 21A, Medan Denai, Kota Medan, yang kini dirawat di RS Bhayangkara terkena tembak di kaki.
Seorang pelaku lainnya, Ardial Ramadhana alias Hardi alias Hardi BW (AR), berumur 34 tahun, alamat Jalan Sisingamangaraja Gang Supir No. 3 Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota, Medan.
Ardial tewas ditembak usai menyerang anggota Polri Aiptu Martua Sigalingging di pos penjagaan Polda Sumut, dan Brigadir Erbi Ginting.
Polisi telah menggeledah kediaman orangtua Ardial di Jalan Makmur Dusun V Gang Dahlia 33, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.
Tersangka ketiga yakni Hendry Pratama alias Boboy, laki-laki 17 tahun, warga Jalan Sisingamangaraja, Bang Supir, kawasan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, berprofesi wiraswasta. Boboy sudah ditangkap.
Kesembilan anaknya belum ada yang menikah bahkan, hampir seluruh anaknya tengah bersekolah, sehingga butuh biaya pendidikan yang tinggi.
Adapun kesembilan anaknya seperti Rony Sigalingging (23), Freddy Sigalingging (21), James Sigalingging (19), Mega Cristin Sigalingging (17), kelas III SMA.
Kemudian, Mila Sigalingging (15) kelas I SMA, Maringan Sigalingging, (14) kelas III SMP, Andre Sigalingging (10) kelas 6 SD Joel Sigalingging, kelas IV SD dan Rosanta, kelas II SD.
Hanya Satu Permintaan Istri Martua Sigalingging kepada Jenderal Tito Ini Bikin Haru
Posted by
Adinda Putri
at
6:53 AM
Mianna Manalu, istri Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging bermohon kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian agar putra ketiganya bisa lulus jadi Polisi.
"Saya mohonlah sama Pak Kapolri, permintaanku cuma satu anak ketiga kami si James bisa lulus jadi polisi," ujarnya di acara pemakaman suaminya, di Desa Sukaramai, Air Putih, Batubara, Selasa (27/6/2017).
Usai menyampaikan permohonan tersebut kepada wartawan, ia kemudian perlihatkan James.
Di hadapan James disampaikannya bahwa putranya bercita-cita jadi Polisi.
Ia menceritakan, setamat SMA, James pernah ikut seleksi bintara Polri namun, gagal karena itu, dia berharap pada seleksi Polisi ke depannya, James bisa lulus.
"Ia (James) pengin kali jadi polisi, sudah ikut tes namun gagal. Pada malam sebelum kejadian ada firasat tidak enak. Saya sulit tidur kepikiran sama suami," katanya.
Setelah itu, pada Minggu (25/6/2017), pukul 06.00 WIB, ada keluarga yang datang ke rumah.
Kala itu, disampaikan bahwa suami meninggal dunia diserang teroris.
Menurutnya, para teroris harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya agar perilaku serupa enggak kembali terjadi di Kota Medan.
"Semasa hidup dia (Ipda Martua Sigalingging) selalu ingatkan saya untuk perjuangkan sekolah anak-anak. Kepentingan anak harus diutamakan," ujarnya.
Sebelumnya, komplotan terduga teroris jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pos piket penjagaan Pintu 3 (pintu keluar) Markas Polda Sumut di Jalan Sisingamangaraja KM 10,5 No 60 Kota Medan.
Dua orang pelaku masuk ke Mapolda melompati tembok dan menyerang anggota jaga bernama Aiptu Martua Sigalinging. Martua yang tengah istirahat di dalam pos, mengalami luka tikam dan lehernya digorok.
Penyerangan tersebut diketahui Brigadir Erbi Ginting, yang sedang patroli di sekitar Mapolda Sumut. Brigadir Erbi Ginting memergoki dua orang laki-laki tidak dikenal kemudian menegur kedua orang tersebut.
Namun pelaku justru menyerang Brigadir Ginting sehingga ia berteriak meminta tolong kepada piket Brimob yang berada di penjagaan pintu masuk (pintu 1) Mapolda Sumut.
Petugas melumpuhkan kedua pelaku, yakni Syawaluddin Pakpahan (43 tahun), warga Jalan Pelajar Ujung Gang Kecil No. 21A, Medan Denai, Kota Medan, yang kini dirawat di RS Bhayangkara terkena tembak di kaki.
Seorang pelaku lainnya, Ardial Ramadhana alias Hardi alias Hardi BW (AR), berumur 34 tahun, alamat Jalan Sisingamangaraja Gang Supir No. 3 Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota, Medan.
Ardial tewas ditembak usai menyerang anggota Polri Aiptu Martua Sigalingging di pos penjagaan Polda Sumut, dan Brigadir Erbi Ginting.
Polisi telah menggeledah kediaman orangtua Ardial di Jalan Makmur Dusun V Gang Dahlia 33, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.
Tersangka ketiga yakni Hendry Pratama alias Boboy, laki-laki 17 tahun, warga Jalan Sisingamangaraja, Bang Supir, kawasan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, berprofesi wiraswasta. Boboy sudah ditangkap.
Kesembilan anaknya belum ada yang menikah bahkan, hampir seluruh anaknya tengah bersekolah, sehingga butuh biaya pendidikan yang tinggi.
Adapun kesembilan anaknya seperti Rony Sigalingging (23), Freddy Sigalingging (21), James Sigalingging (19), Mega Cristin Sigalingging (17), kelas III SMA.
Kemudian, Mila Sigalingging (15) kelas I SMA, Maringan Sigalingging, (14) kelas III SMP, Andre Sigalingging (10) kelas 6 SD Joel Sigalingging, kelas IV SD dan Rosanta, kelas II SD.
loading...
Tags :
Trending
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment